DISIPLIN DAN KONTROL DIRI DALAM OLAHRAGA

Pendahuluan
Kehidupan social adalah kehidupan yang penuh dengan nilai – nilai. Orang yang memiliki sifat disiplin terlihat dari kesediaan untuk mereaksi dan bertindak terhadap nilai – nilai yang berlaku, yaitu nilai – nilai yang tertuang dalam bentuk: ketentuan, tata tertib, aturan, tatanan hidup, atau kaidah kaidah tertetu.
Disiplin dalam bidang olahaga ini harus dimiliki oleh setiap atlet yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal, dan disiplin tersebut dapat ditingakatkan menjadi disiplin diri.

Konsep Dasar Dan Jenis Disiplin Dalam Olahraga
1. Konsep Dasar Disiplin dan Penguasaan Diri
Disiplin pada hakekatnya adalah taat dan rasa tanggung jawab untuk tidak melanggar ketentuan, tata tertib dan nilai-nilai yang dianggap baik oleh masayarakat (Sudibyo, 1989). Disiplin dalam olahraga, berarti taat dan tanggungjawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam pertandingan.
Beberapa indikator bahwa atlet memiliki penguasaan diri (self control), diantranya:
- atlet mampu melakukan sesuatu dengan baik dala mpertandingan besar seperti yang atlet lakukan dalam pertandingan biasa
- atlet mampu kembali bergairah dan termotivasi setelah mengalami kekalahan atau mendapat hukuman
- atlet mampu mengotrol tabiat yanga didorong emosi, selalu bertindak positif dan dewasa terhadap pelatih dan teman anggota tim
- atlet mampu menghadapi ketegangan dengan tidak melakukan sikap-sikap dan tindakan negatif dalam bermain
- atlet selalu tenang dan penuh percaya diri dalam situasi tertekan.

2. Jenis- jenis Disiplin
Disiplin dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu, disiplin semu dan disiplin diri. Disiplin bukan sikap yang diabawa sejak lahir, meskipun sifat-sifat kepribadian sejak lahir turut menentukan.

3. Perkembangan Disiplin
Perkembangan disiplin mengandung kepatuhan / ketaatan pada nilai-nilai, harus dimulai sejak masa kanak-kanak, artinya disiplin harus dipelajari sejak dini. Karena disiplin banyak dipengaruhi oleh pengalaman sekitar khususnya pengaruh pendidikan. Oleh karena itu, perkembangan disiplin harus diperhatikan sejak kanak-kanak. Pengetahuan tentang baik dan buruk, betul dan salah, perbuatan terhormat dan tercela, merupakan sendi penanaman disiplin, terutama bagaimana seseorang bersikap dalam menghadapi hal tersebut. Penanaman disiplin harus dilakukan terus-menerus, karena disiplin seperti sikap manusia yang selalu berubah-ubah dan dapat dipengaruhi.

Teknik menanamkan disiplin
1. Peranan pelatih dalam menanamkan disiplin
Pelatih dan Pembina dalam menanamkan disiplin atletnya memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai prestasi maksimal. Pelatih mempunyai kebebasan dan bertanggungjawab untuk menetapkan mana yang baik bagi tim. Pelatih tidak mengabaikan kebebasan atlet, bebas untuk menerima atau menolak. Hal inilah yang merupakan penilaian terhadap profesi pelatih.

2. Teknik-teknik menanamkan disiplin
Teknik menanamkan disiplin adalah tanamkan kepatuhan yang didasarkan pada pemahaman dan kesadaran, rasa tanggungjawab, kesanggupan menguasai diri, dan mengutamakan kepentingan orang lain. Menanamkan disiplin tidak harus dengan otoriter ataupun tindakan kekerasan.

3. Petunjuk praktis dalam menanamkan disiplin
Petunjuk praktis yang harus diperhatikan dalam menanamkan disiplin, yaitu:
- usaha preventif lebih baik daripada memperbaiki yang kurang disiplin
- membuat acara yang padat yang menarik minat atlet
- memberikan pujian dan pengahargaan terhadap atlet yang disiplin
- memperhatikan perbedaan individual untuk memberikAn perlakuan yang tepat
- usahakan tidak memberikan hukuman kepada atlet yang sensitif
- memperhatikan perasaan anggota tim pada waktu memberikan perhatian terhadap salah satu anggota tim
- hindarkan perbedaan pendapat atau pertentangan antara pelatih dan atlet
- setelah melakukan hukuman harus segera bertindak normal kepada atlet yang melakukan kesalahan
- jangan menghukum seluruh pemain apabila kesalahan hanya dilakukan oleh salah satu pemain.


0 comments:



Post a Comment