Tahapan model-model dan teknik pelatihan mental

Pendahuluan
Berkenaan dengan kondisi mental atlit,tentu tidak boleh dianggap sepele dalam pembinaan atlet secara menyeluruh.karena semakin tinggi kejuaraan yang diikuti oleh seorang atlit, dan ketika kondisi fisik, teknik dan taktiknya dalam kondisi prima, maka kondisi mentallah yang amat menentukan.
Kegiatan belajar 1
Model-model dan teknik pelatihan mental
1. model-model pelatihan mental
a. model-model pelatihan pengurangan kepekaan (desensitization training)
Tujuan pelatihan pengurangan kepekaan ini adalah untuk meningkatkan kekebalan perasaan seseorang yang terlalu sensitive dalam menerima stimulus dari linkungannya.seperti teknik untuk mengurangi anxiety yang berlebihan pada individu-individu yang memperlihatkan gejala ketakutan dalam menghadapi berbagai situasi, antara lain seperti teknik-teknik yang disajikan dibawah ini:
model pengurangan kepekaan dari cratty
Dalam teknik ini pelatih terlebih dahulu membuat suatu daftar urutan orang-orang, barang-barang, benda ataupun situasi yang menyebabkan atlet merasa bimbang, takut, dan cemas. Harsono memberikan contoh hirarki anxiety tersebut sebagai berikut:
penyebab anxiety tinggi:
• permulaan pertandingan yang menentukan
• munculnya saingan utama
• beban atau sasaran yang ditentukan oleh KONI.
• Sasaran yang ditentukan oleh pelatih

Penyebab anxiety moderat:
• munculnya lawan dilapangan
• memasuki lapangan yang asing
• melihat lawan warming up
• hadirnya penonton asing
• hadirnya orang tuanya
penyebab anxiety rendah
• tes-tes ujicoba
• latihan daya tahan
Dalam teknik ini pertama-tama atlet dihadapkan kepada situasi yang membangkitkan anxiety yang paling rendah kepadanya dan menyuruhnya membiasakan diri terhadap situasi demikian.
b. model pelatihan rileksasi
1.teknik progressive muscle relaxation dari Jacobson.
“progressive muscle relaxation technique” dari Edmond Jacobson (vanek dan cratty: 1970)seorang dokter amerika adalah salah satu teknik untuk belajar mengontrol otot-otot.jacobson berpendapat bahwa ada hubungan langsung dari system otot ke emosi orang.
2. Teknik respon bebas – anxiety
Prosedur teknik ini adalah sebagai berikut:
Pertama-tama atlet dimasukkan kedalam situasi yang menimbulkan kecemasan padanya. Kemudian situasi tersebut dihapus dengan suatu stimulus eksternal, missal: bunyi bel, peluit, teriakan ringan dari pelatih. Maksudnya adalah segera atlet mendengar stimulus eksternal tersebut atlet diminta untuk segera pula rilex.
1. Teknik autogenic relaxation
autogenic training lebih menekankan pada self-suggestion kepada diri sendiri (gauron 1984)
2. Teknik-teknik pelatihan mental
a. teknik pelatihan mental pendahuluan
(1) teknik latihan pernapasan
Ditujukan untuk:
• membina kesehatan jasmani
• relaksasi
• konsentrasi
• membangkitkan tenaga dasar disertai meditasi dengan cara tertentu
Beberapa keuntungan pernapasan yang dikembangkan PINASTI (Pembinaan nafas sehat indonesia) :-waktu pernapasan menjadi lebih panjang
• seluruh bagian paru-paru dapat berkembang
• paru-paru bagian atas dan bawah menjadi lebih bebas
• secara kuantitas dan kualitas pernapasan paru-paru adalah lebih baik.
(2) teknik latihan pernapasan dalam(deep breathing)
Latihan pernapasan dalam dapat juga dipakai untuk menenangkan orang.tekniknya bermacam-macam. Akan tetapi prinsipnya sama, yaitu ambil nafas sedalam-dalamnya dan keluarkan sebanyak-banyaknya.
(3) teknik latihan konsentrasi

Menurut unestahl (1986) konsentrasi dapat didefenisikan sebagai suatu peningkatan perhatian terhadap sejumlah stimulus yang berkurang.
Eugene f. gouron, (1984) mengemukakan ciri-ciri konsentrasi sebagai berikut:
-tertuju pada suatu benda pada suatu saat
-merupakan keseluruhan
-perhatian selektif terhadap objek atau pemikiran tertentu
-menenangkan dan memperkuat mental
Kegiatan belajar 2
Praktek model dan pelatihan mental
praktik teknik latihan relaksasi
a. latihan relaksasi berdasarkan pengalaman praktis Robert M. Nideffer
Nideffer (1981) mengemukakan pengalaman praktis mengenai prosedur relaksasi, yang telah dilakukan terhadap para atlet.
b. prosedur pelatihan relaksasi “autogenic”
secara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut: (istirahat 10 detik setelah setiap kalimat). Latihan ini dilakukan sambil berbaring di lantai, tungkai lurus, dengan lurus disamping badan.
by Tugas

0 comments:



Post a Comment